DEPOK,iNewsDepok.id - Dalam dunia tinju, pertarungan antara Antonio Margarito dan Manny Pacquiao pada tahun 2010 di Cowboys Stadium menjadi salah satu momen tinju terbesar di dunia.
Pacquiao, yang sudah menjadi bintang besar dalam dunia tinju dengan julukan Pacman, secara konstan menunjukkan kemampuannya untuk mengalahkan petinju-petinju Meksiko.
Pertarungan melawan petinju berjukul Tornado Tijuana adalah salah satu pertarungan yang mungkin paling mengesankan dalam catatan karier tinju Pacquiao. Margarito, yang meskipun berhasil bertahan selama 12 ronde, menderita cedera yang sangat parah di kedua pipinya, mengungkapkan bahwa kesalahan terburuk yang ia buat adalah meremehkan lawannya.
Pada awalnya, banyak yang meragukan apakah Pacquiao akan mampu menghadapi perbedaan berat badan dan tinggi badan yang signifikan antara kedua petinju ini. Namun, Pacquiao membuktikan bahwa keterampilan dan kecepatannya lebih dari cukup untuk mengatasi ketidakseimbangan fisik tersebut.
Ia memberikan pukulan yang tak kenal lelah kepada Margarito sepanjang pertarungan, mengakibatkan wajah Margarito yang mengalami perubahan drastis. Gambar-gambar cedera yang dialami Margarito menjadi topik pembicaraan di seluruh dunia tinju.
Yang mengejutkan adalah bahwa Antonio Margarito mengungkapkan bahwa kesalahannya yang paling fatal adalah meremehkan Manny Pacquiao. Margarito mengira bahwa karena Pacquiao berpindah kelas dengan cepat, ia tidak akan memiliki kekuatan yang cukup untuk mengancamnya.
Dengan keyakinan bahwa berat badan, kekuatan, dan tinggi badannya akan menjadi keuntungan yang memadai untuk mengatasi Pacquiao, Margarito mengambil risiko besar. Namun, kenyataan di atas ring membuktikan bahwa Pacquiao adalah petinju yang luar biasa dan kesalahan meremehkan lawan adalah sesuatu yang harus dihindari oleh semua petinju.
Manny Pacquiao, di sisi lain, mengakui bahwa Margarito memiliki kekuatan yang mengesankan dan dia merasakannya selama pertarungan tersebut. Pacquiao bahkan mengungkapkan rasa kagumnya karena berhasil bertahan dalam pertarungan yang sangat sulit itu.
Meskipun Margarito mungkin merasa di atas angin dalam persiapan pertarungan, kenyataannya adalah bahwa tinju adalah olahraga yang tak bisa diprediksi. Pertarungan antara Margarito dan Pacquiao adalah pengingat penting bahwa meremehkan lawan bisa menjadi kesalahan terburuk yang bisa dilakukan dalam olahraga ini.
Editor : M Mahfud