DEPOK,iNewsDepok.id - Setelah berhasil memenangkan pertarungan yang mengesankan melawan Juan Manuel Marquez pada bulan Maret 2006 di Tenggarong Kutai Kartanegara petinju Indonesia, Chris John, kembali menunjukkan kehebatannya pada tanggal 9 September 2006.
Kali ini, ia harus menghadapi petinju dari Panama, Renan Acosta, dalam pertarungan sengit yang disiarkan langsung oleh stasiun TV Indosiar dalam tajuk Gelar Juara Dunia.
Pertandingan ini sangat dinantikan oleh penggemar tinju di seluruh Indonesia dan dunia.
Dalam pertarungan yang berlangsung di Gelanggang Olah Raga (GOR) Sumantri Brodjonegoro Jakarta, Sabtu malam itu, Chris John membuktikan bahwa dia masih menjadi yang terbaik di kelas bulu versi Asosiasi Tinju Dunia (WBA).
Pertandingan berjalan dengan intensitas tinggi, dan Chris John berhasil mengalahkan petinju Panama, Renan Acosta, dengan angka telak dalam pertandingan ini.
Meskipun Chris John tidak memiliki pukulan yang mematikan, dia menggunakan keunggulannya dalam permainan jarak pendek untuk melancarkan serangan kepada lawannya.
Selama pertarungan, dia banyak menyarangkan hook kanannya ke rahang Acosta. Meskipun Chris John memiliki jangkauan pukulan yang lebih pendek dibandingkan lawannya, dia berhasil mengatasi tantangan ini.
Pertarungan ini juga menampilkan momen ketika Chris John terlihat sempat kelabakan menghadapi serangan upper-cut petinju Panama pada ronde keempat, tetapi dia berhasil mempertahankan dirinya dan terus menekan lawannya.
Acosta, yang bermain dengan gaya terbuka, tampaknya kurang dimanfaatkan Chris John, dan petinju Indonesia ini terlihat mulai kehabisan nafas pada ronde ketujuh.
Namun, ada pandangan berbeda mengenai penampilan Chris John. Mantan juara dunia asal Indonesia, Nico Thomas, berpendapat bahwa Chris John tidak menunjukkan kemajuan yang berarti, meskipun dia telah lima kali mempertahankan gelar juara dunia.
Beberapa juga mengkritik bahwa Chris John belum dapat dianggap sebagai juara dunia sejati karena kemenangan-kemenangannya hanya dicapai melalui angka, bukan dengan "knockout."
Chris John sendiri mengakui bahwa lawan yang dihadapinya, Renan Acosta, adalah lawan yang tangguh dan sulit untuk dipukul hingga roboh. Meskipun dia telah mempersiapkan diri selama tiga bulan, dia gagal mencetak "knockout."
Chris John juga memberikan kemenangannya sebagai hadiah ulang tahun untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang merayakan ulang tahun ke-57 tepat pada hari yang bersamaan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Adhyaksa Dault, dan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Agum Gumelar, yang menyaksikan langsung pertandingan ini, menyatakan kebanggaan mereka atas prestasi Chris John yang berhasil mempertahankan gelarnya sebagai juara dunia.
Editor : M Mahfud