get app
inews
Aa Text
Read Next : Depok Night Ride 2024: Ajang Silaturahmi Scooterist Depok Berlangsung Meriah

Saat Menonton MotoGP Jangan Lewatkan Wisata Unggulan Mandalika Ini

Jum'at, 14 Januari 2022 | 15:48 WIB
header img
Sirkuit Mandalika. Foto: pegipegi

LOMBOK, iNews.id - Sirkuit Pertamina Mandalika yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Teggara Barat menjadi tuan rumah ajang balap kelas dunia MotoGP 2022. Sirkuit Mandalika berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Sirkuit Mandalika menyajikan langsung pemandangan Samudra Hindia yang menawan. Letak sirkuit yang tidak jauh dari tepi pantai membuat pembalap dan penonton bisa melihat laut dari arena sirkuit.

Tikungan ke-10 Sirkuit Mandalika memiliki spot pemandangan terbaik, dengan pemandangan birunya laut berpadu indah dengan gugusan bukit nan hijau.  

Lokasi Sirkuit Mandalika ternyata juga tak jauh dari beberapa tempat wisata unggulan atau hidden gem yang ada di Mandalika. Berikut wisata unggulan di Mandalika, seperti dikutip dari Pegipegi.com, Jumat (14/1/2022):

Pantai Tanjung Aan


Pantai Tanjung Aan. Foto: pegipegi

Pantai Tanjung Aan di Sengkol, Kuta, Pujut, ombok Tengah, bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 7 menit berkendara dari lokasi sirkuit.

Selain langsung berhadapan dengan Samudra Hindia, letak Pantai Tanjung Aan juga tidak jauh dari Bukit Merese atau sekitar 4 menit berkendara.

Pantai Tanjung Aan terlihat melengkung dengan air yang jernih berwarna kebiruan. Pasir putih yang terhampar terkesan menawan dilengkapi ombak yang landai. Di pantai ini wisatawan bisa berenang, snorkeling hingga berburu sunset dan kuliner.

Pantai Kuta Mandalika


Pantai Kuta Mandalika. Foto: pegipegi

antai Kuta Mandalika, Lombok merupakan pantai terpanjang di Mandalika. Pantai cantik ini berjarak sekitar 18 menit berkendara dari Sirkuit Mandalika dan dikelilingi pepohonan rindang serta gazebo yang bisa dimanfaatkan pengunjung pantai untuk beristirahat atau berteduh saat matahari terik.

Pantai Kuta Mandalika telah dilengkapi dengan fasilitas bermain anak. Kenakan topi bila mengunjungi pantai ini di siang hari untuk melindungi dari teriknya matahari. Pengunjung bisa berpiknik di pantai membawa makanan atau makan siang dari restoran terdekat.

Pantai Seger


Pantai Seger. Foto: pegipegi

antai Seger berlokasi tidak jauh dari Pantai Kuta atau berjarak sekitar 9 menit berkendara. Pantai Seger cukup akrab dengan wisata kebudayaan. Pantai ini mempunyai event tahunan yang seru bernama, Bau Nyale.

Ratusan warga berkumpul di pinggir pantai untuk mengumpulkan cacing laut jelmaan Putri Nyale. Sosok legenda yang rela menceburkan diri ke dalam laut supaya tidak terjadi perpecahan di Lombok.

Pantai Tanjung Bongo


Pantai Tanjung Bologo. Foto: pegipegi

Pantai Tanjung Bongo terletak di balik Bukit Merese dan bisa dicapai dengan berjalan kaki. Pantai Tanjung Bongo terbilang masih sepi dan bersih, plus belum banyak yang tahu akan pantai ini.

Pantai Tanjung Bongo memiliki pasirnya yang putih halus, makin cantik dengan kombinasi air lautnya yang bening. Di pinggir pantainya terdapat semacam kolam atau jacuzzi alami yang asyik digunakan untuk berendam dan berenang.

Bukit Merese


Bukit Merese. Foto: pegipegi

Bukit Merese berjarak sekitar 12 menit berkendara dari Sirkuit Mandalika. Untuk menaiki puncak Bukit Merese wajib membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Rasa lelah akan langsung terbayar oleh cantiknya panorama Mandalika dari ketinggian puncak Bukit Merese.

Garis Pantai Tanjung Aan dan Pantai Kuta serta gradasi warna biru air lautnya semakin memanjakan mata. Ditambah lagi, rerumputan hijau dan semilir angin laut yang siap menyambut.

Sebaiknya datang pada petang hari bila ingin melihat matahari terbenam. Kenakan alas kaki yang nyaman untuk mendaki santai.

Desa Sade


Desa Sade. Foto: pegipegi

Desa Sade berjarak sekitar 27 menit berkendara dari Sirkuit Mandalika. Di desa ini wisatawan bisa berinteraksi dengan penduduk asli Lombok, yaitu suku Sasak. Wisatawan juga bisa melihat langsung proses menenun kain, memancing, dan menjala ikan.

Uniknya, di Desa Sade semua bangunan rumah di desa ini masih sangat tradisional dengan atap rumah yang terbuat dari ijuk, tembok dari anyaman bambu (tanpa paku), dan lantainya masih beralaskan tanah. Sembari melihat demonstrasi perempuan yang menenun di sana, wisawatan bisa melihat-lihat aneka kerajinan tangan yang dipamerkan di berbagai penjuru yang bisa dibeli sebagai buah tangan.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut