get app
inews
Aa Text
Read Next : Panitia Perayaan Natal 2024 di Gereja Katolik Santo Paulus Depok Siapkan 1.000 Snack untuk Dibagikan

Warga Depok Dihantui Tragedi Jebolnya Situ Gintung, Tirta Asasta Bangun Watertank 10 Juta Liter

Senin, 19 Juni 2023 | 17:23 WIB
header img
Warga khawatir tragedi Situ Gintung terjadi di Depok dengan keberadaan watertank 10 juta liter yang dibangun PT Tirta Asasta. Foto: Istimewa

DEPOK, iNewsDepok.id - Warga Depok mengakui mereka dihantui tragedi jebolnya Situ Gintung Tangerang yang menelan korban 99 orang 27 Maret 2009. Itu terkait langkah PT Tirta Asasta membangun watertank 10 juta liter yang berada dekat pemukiman warga di Depok.

Kekhawatiran terhadap proyek watertank 10 juta liter mengemuka dalam diskusi di twitter space Prof Didik J Rachbini. Diskusi berlangsung Minggu malam (18/06/2023).

Diskusi berjudul, “10 Juta Liter Air PT Tirta Asasta Mengancam Keselamatan warga”. Diskusi menghadirkan perwakilan warga terdampak dengan juru bicara Yani Suratman.

Prof Didik J Rachbini dalam pengantar diskusi menyatakan bahwa permasalahan berdirinya watertank milik PDAM yang akan berisi 10 juta liter air di Depok merupakan penyampaian aspirasi publik. 

Yani Suratman juru bicara warga menyatakan kekhawatiran warga karena lokasi didirikannya watertank hanya beberapa meter dari perumahan warga. 

”Di lokasi sekitar watertank itu sendiri terdapat masjid Bahrul Ulum, SDIT, SMPN 32 Depok, dan perumahan warga yang padat,” kata Yani.

Selama lebih setahun pembangunan watertank tersebut menimbulkan konflik. Warga melayangkan gugatan yang hingga saat ini sedang dalam proses persidangan di Pengadilan. 

Warga khawatir jika 10 juta liter air bocor dan mencelakakan warga sekitar. 

”Bukan tidak mungkin tragedi Situ Gintung terjadi di Depok,” ujar Yani khawatir.

Tragedi jebolnya Situ Gintung Tangerang  memakan 99 korban jiwa.  

Yani menilai proyek watertank dibangun secara gegabah karena berada di tengah pemukiman padat penduduk.

”Korban nyawa belum terjadi, tetapi kerugian materiel sudah terjadi,” jelas Yani.

Yani mengungkapkan daerah di sekitar watertank menjadi daerah beresiko. Akibatnya rumah dan tanah tidak laku di bank. 

”Pihak lain seperti bank sudah menilai daerah itu beresiko berat. Kerugian psikologi terjadi karena warga waswas akan ancaman bahaya, hanya beberapa langkah dari rumahnya,” terang Yani.

Yani menilai keanehan proyek watertank PT Tirta Asasta. Pembangunan watertank sudah dilaksanakan, tetapi studi kelayakan baru akan dilakukan.

iNews Depok sudah menghubungi Direktur Utama PT PT Tirta Asasta Muhammad Olik Abdul Holik untuk meminta tanggapan, Sening siang. Ia menyatakan  akan membuat siaran pers. Namun hingga sore hari, siaran pers tak kunjung dikirim.

"Mohon ditunggu, nanti ada press release," kata Abdul Kholik. 
 

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut