DEPOK, iNewsDepok.id - Di bulan Syawal ini banyak umat Islam yang melakukan puasa Syawal digabung dengan puasa Senin Kamis. Banyak keutamaan bagi umat Islam bila melakukan puasa Syawal ini.
Puasa syawal dilakukan selama 6 hari mulai tanggal 2 Syawal. Apabila melakukan puasa sunnah ini pada tanggal 1 Syawal, maka hukumnya tidak sah dan haram.
Puasa Syawal 6 hari boleh dilakukan secara berurutan atau berselang hari yang penting masih di bulan Syawal.
Dalam hadis dari Abu Sa’id al-Khudri, disebutkan:
عن عمر بن الخطاب وأبي هريرة وأبي سعيد رضي الله عنهم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم نهى عن صوم يوم الفطر ويوم الأضحى
“Nabi Muhammad Saw., melarang berpuasa pada dua hari raya; Idul Fitri dan Idul Adha. (Maksudnya tanggal 1 Syawal atau 10 Dzulhijjah).
Hari ini pada Kamis (27/4/2023) puasa Syawal telah memasuki hari kelima, yang bertepatan dengan hari Kamis. Hari Kamis adalah waktu yang disunnahkan untuk menjalankan puasa Senin-Kamis.
Puasa Syawal dapat digabung dengan puasa sunnah Senin Kamis ketika bersamaan dalam satu hari.
Dalam buku “Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah” terbitan Rumah Fiqih Publishing, Ustaz Hanif Luthfi, Lc., menjelaskan menurut ulama menggabungkan dua niat dalam satu puasa adalah boleh jika waktunya bersamaan baik puasa sunnah dengan qodho Ramadhan maupun puasa sunnah dengan puasa sunnah lainnya.
Lantas bagaimana niat puasa Syawal digabungkan dengan puasa Senin-Kamis?
Niat Puasa Syawal Digabung Puasa Senin Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّال وَعَنْ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwaali wa 'an shauma yaumal khamisi lillaahi ta’aala
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal dan puasa sunnah Kamis esok hari karena Allah SWT.
Niat Puasa Syawal boleh dilakukan pada pagi atau siang hari dengan catatan belum makan dan minum sejak pagi lalu terbersit keinginan untuk berpuasa.
Berdasarkan ulama, ketentuan untuk berniat sejak sebelum terbitnya fajar hanya berlaku untuk puasa yang hukumnya fardhu, seperti puasa Ramadhan, puasa qadha’ Ramadhan, puasa nadzar dan puasa kaffarah.
Sedangkan untuk puasa yang bukan fardhu atau puasa sunnah, para ulama sepakat tidak mensyaratkan niat sebelum terbit fajar. Jadi boleh berniat puasa meski telah siang hari asal belum makan, minum atau mengerjakan sesuatu yang membatalkan puasa.
Keutamaan Puasa Syawal
Selanjutnya, apa saja keutamaan puasa Syawal?
Ibnu Rajab al-Hambali menjelaskan keutamaan puasa 6 hari pada bulan Syawal antara lain menggenapkan pahala puasa Ramadhan menjadi setahun penuh.
Kedudukan puasa sunah pada Sya’ban dan Syawal terhadap puasa Ramadhan untuk menutupi kekurangan yang mungkin terjadi pada pelaksanaan puasa Ramadhan.
عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا)
Dari Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fitri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadis ini shahih).
Itulah penjelasan mengenai puasa Syawal digabung Senin-Kamis, berikut niat dan keutamaannya.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani