DEPOK, iNewsDepok.id - Viral tikus terkecil di dunia yang tercatat di Guinness World of Records baru-baru ini. Tikus terkecil di dunia ini bernama Pat, yang merupakan tikus saku Pasifik.
Di usia 9 tahun 209 hari, Pat mengantongi Guinness World of Records yang diumumkan di San Diego Zoo Wildlife Alliance. Pelantikan Pat tersebut dilakukan dalam sebuah upacara, pada Rabu (8/2/2023).
Pat lahir pada 14 Juli 2013 sebagai bagian dari program konservasi dan reintroduksi kebun binatang, demikian melansir dari BBC pada Selasa (14/2/2023). Tikus terkecil ini diberi nama Pat terinspirasi dari legenda Star Trek, Sir Patrick Steward.
"Pengakuan ini sangat istimewa bagi tim kami, dan penting bagi spesies ini," ungkap Debra Shier, direktur asosiasi Pemulihan Ekologi di San Diego Zoo Wildlife Alliance.
Lebih lanjut menurut Debra, hal ini menunjukkan dedikasi dan perhatian luar biasa yang mereka berikan sebagai organisasi untuk setiap spesies, dari yang terbesar hingga yang terkecil.
Aliansi tersebut juga mengungkapkan saat ini hanya tiga populasi kecil tikus saku Pasifik yang tersisa.
Untuk diketahui, tikus saku Pasifik adalah spesies tikus terkecil di Amerika Utara. Tikus saku berasal dari semak belukar pesisir, bukit pasir, dan tepian sungai di dekat Samudra Pasifik, California, Amerika Serikat (AS).
Jangkauan tikus saku pernah membentang dari Los Angeles, AS hingga perbatasan AS-Meksiko.
Tikus ini diberi nama tikus saku bukan karena perawakannya yang memang mungil. Tetapi karena tikus ini memiliki kantong pipi yang digunakan hewan tersebut untuk membawa makanan dan bahan bersarang.
Meski kecil, tikus saku ini berperan besar dalam menjaga ekosistem dengan menyebarkan benih tanaman asli, dan mendorong pertumbuhan tanaman melalui aktivitas penggalian.
Sayangnya, akibat perambahan manusia dan degradasi habitat, jumlah tikus saku menurun drastis setelah tahun 1932. Tikus saku pernah dianggap punah selama beberapa dekade, tapi pada tahun 1994 populasi kecil ditemukan di California selatan.
Kemudian pada tahun 2012, San Diego Zoo Wildlife Alliance meluncurkan program pemuliaan konservasi untuk membantu menyelamatkan spesies tersebut dari kepunahan. Rekor 31 tandu tikus saku, dengan total 117 anak anjing, diproduksi oleh tim aliansi pada tahun 2022.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani