get app
inews
Aa Read Next : Lima Cara Jadi Perempuan Mandiri secara Finansial Pasca Pandemi

Tips Mengatur Alokasi Gaji ala Perencana Keuangan, Siapkan 7 Pos Ini

Senin, 06 Februari 2023 | 07:24 WIB
header img
Mengatur alokasi gaji ala perencana keuangan. Foto: Freepik

DEPOK, iNewsDepok.id - Mengatur alokasi gaji perlu dilakukan agar uang yang didapat setiap bulan tidak habis begitu saja. Oleh karena itu, simak tips mengatur keuangan ala perencana keuangan berikut ini.

Dalam mengatur keuangan dalam hal ini mengatur alokasi gaji perlu kedisiplinan yang baik. Bagaimana cara mengatur alokasi yang baik?

Finansial planner Prita Ghozie mengungkapkan cara mengalokasikan gaji yang diatur berdasarkan besaran gaji.

“Uang sedikit pasti cukup untuk biaya hidup, sedangkan uang sebanyak apa pun pasti tidak cukup jika untuk gaya hidup,” tulis Prita, seperti dikutip dari akun Instagramnya @pritaghozie, pada Senin (6/2/2023).

Berikut ini tips mengatur alokasi gaji yang baik ala Prita Ghozie, dengan menyiapkan 7 pos berikut ini:

  1. Pos pengeluaran rumah tangga

Biaya hidup menjadi pos terbesar di awal kerja. Terlebih saat memiliki cicilan, maka biaya lain harus ditekan.

Alokasi untuk pos pengeluaran rumah tangga idealnya antara 30% hingga 60% dari penghasilan bulanan.

Sebagai contoh:

- Gaji Rp5 juta jangan mencicil dulu karena Rp4 juta bakalan abis buat hidup.

- Gaji Rp20 juta cicilan maksimal Rp5 juta, biaya hidup Rp10 jutaan.

- Gaji Rp50 juta lekas lunas cicilan, supaya biaya hidup bisa dijaga Rp25-Rp30 jutaan.

  1. Pos pengeluaran cicilan pinjaman

Pada usia 20 hingga 35 tahun, kita dibantu cicilan untuk pembelian kendaraan dan membangun rumah. Dalam hal ini yang perlu dijaga adalah jumlah cicilan per bulan dan durasinya.

Alokasi total cicilan sebaiknya di bawah 35% dari penghasilan bulanan. Dengan patokan 30% maksimal untuk cicilan rumah dan 20% maksimal untuk cicilan kendaraan. Kalau punya dua, diatur saja maksimal hanya 35%.

Sebagai contoh:

- Gaji Rp10 juta cicilan rumah Rp3 juta.

- Gaji Rp20 juta cicilan rumah Rp4 juta dan cicilan kendaraan Rp2 juta.

  1. Pos untuk kebutuhan berzakat dan sosial

Biasanya alokasikan untuk zakat wajib dulu (saat sudah masuk hitungan). Lalu, sebisa mungkin juga alokasi untuk sedekah atau jaga-jaga misal ada yang butuh bantuan. Alokasinya bisa hingga 5% dari penghasilan bulanan.

Sebagai contoh:

- Gaji Rp5 juta bersedekah Rp250 ribu-Rp500 ribu.

- Gaji Rp20 juta zakat dulu, kemudian sedekah Rp1 juta.

  1. Pos untuk dana darurat dan proteksi

Saat gaji masih minimal, fokus adalah membangun dana darurat. Apalagi jika sudah ada asuransi kesehatan dan jiwa dari kantor.

Tapi, saat gaji bertambah, maka Prita menambah buka polis untuk asuransi swasta. Alokasi untuk pos ini dapat mencapai 10% dari penghasilan bulanan.

Sebagai contoh:

- Gaji Rp10 juta dana darurat Rp1 juta sampai akhirnya terkumpul saldo Rp30 juta.aru tambah premi

- Gaji Rp50 juta saldo dana darurat sudah Rp100 juta, lanjut tambah premi sampai Rp2,5 juta per bulan.

  1. Pos untuk tabungan pembelian besar

Dalam financial planning ada yang namanya big purchase items, yaitu untuk naik haji, umrah, liburan jauh, atau ganti kendaraan.

Membeli sesuatu yang lebih mahal boleh saja, tetapi biasanya antara 5%-10% dari penghasilan bulanan harus disisihkan untuk menabung seperti ini.

Sebagai contoh:

- Gaji Rp5 juta menabung untuk membeli iPhone 14 di Rp500 ribu per bulan.

- Gaji Rp20 juta nabung untuk mrah di Rp2 juta per bulan.

- Gaji Rp100 juta pos playing tetap Rp10 juta saja.

  1. Pos untuk investasi tujuan Finansial

Tujuan finansial ini sifatnya agak wajib yaitu dana pendidikan anak dan dana pensiun. Dua pos ini hampir butuh investasi.

Bahkan, bila kita merasa saat ini sudah financial freedom maka percayalah bahwa standar hidup pasti meningkat. Jadi, setidaknya alokasi 10-15% dari penghasilan bulanan harus disisihkan untuk kebutuhan hidup di masa nanti.

Sebagai contoh:

- Gaji Rp10 juta investasi Rp1 juta per bulan

- Gaji Rp50 juta investasi Rp10 juta per bulan

- Gaji Rp100 juta investasi Rp50 juta per bulan.

  1. Pos Pengeluaran gaya hidup

Jika ingin punya barang branded demi motivasi apa pun boleh saja, asalkan tidak memakai paylater apalagi pura-pura lupa bayar. Saran Prita, alokasikan maksimal 10% dari penghasilan bulanan untuk berbagi kebutuhan gaya hidup.

Sebagai contoh:

- Gaji Rp5 juta pos playing Rp500 ribu

- Gaji Rp20 juta pos playing boleh deh jadi Rp2 juta

- Gaji Rp50 juta pos playing bisa antara Rp5 juta-Rp10 juta

Demikianlah tips mengatur alokasi gaji ala perencana keuangan yang bisa menjadi acuan mengatur keuangan.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut