DEPOK, iNewsDepok.id - Para perempuan muslimah seringkali menganggap remeh 5 hal berikut ini. Bila hal tersebut dibiarkan atau tidak peduli, maka bisa menyebabkan dosa dan jauh dari rahmat Allah Swt.
Perempuan memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah Swt bila mereka taat menutup auratnya sempurna dan berakhlak mulia.
Ustazah Syarifah Halimah Alaydrus dalam satu tausiyah di Masjid Raya Asmaul Husna Tangerang, mengungkapkan dulu perempuan tidak dihargai dan selalu dijadikan nomor dua, bahkan menjadi barang komoditas.
Setelah datangnya Islam, perempuan sangat istimewa dan dihargai. Bahkan, saking mulianya salah satu surat Al-Qur'an diberi nama Surat An-Nisa' yang artinya perempuan, satu dari tujuh surat terpanjang dalam Al-Qur'an (Surat ke-4).
Surat An-Nisa' merupakan bentuk penghormatan terhadap kaum perempuan di samping beberapa surat lainnya yang menceritakan urusan perempuan seperti Surat Maryam, Al-Hujurat, Al-Mujuadillah, At-Tholaq dan At-Tahrim.
Betapa mulianya kedudukan perempuan sehingga Allah mengatur urusan mereka untuk mendatangkan kebaikan bagi kehidupan mereka. Meski demikian, ada beberapa hal yang sering diremehkan oleh kaum perempuan. Apa saja?
Simak berikut ini 5 hal yang sering dianggap remeh perempuan muslimah, seperti dirangkum pada Jumat (13/1/2023):
- Kerudung tidak menutupi bagian dada
Perempuan sering menganggap remeh soal pemakaian kerudung, mengenakan kerudung super pendek sehingga tidak menutupi bagian dadanya.
Terkadang kerudung pendek dianggap tren, padahal wanita wajib menutupi bagian dadanya dengan kain kerudung. Jika dibiarkan terbuka, maka lekukan dadanya akan terlihat menonjol sehingga dapat menimbulkan dosa bagi laki-laki yang imannya lemah.
Dalam Al-Qur'an Allah berfirman: yang artinya: "...Dan hendaklah mereka (perempuan beriman) menutupkan kain kerudung (sampai) ke dadanya..." (QS An-Nur ayat 31)
- Membiarkan pergelangan tangan terbuka
Pergelangan tangan merupakan aurat bagi wanita. Yang tidak termasuk aurat adalah telapak tangan sampai pergelangan. (Kitab Fath al-Qarib). Dalam Mazhab Syafi'i, wanita memiliki tiga jenis aurat:
Aurat dalam sholat yaitu seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan, Aurat terhadap pandangan lelaki ajnabi (laki-laki non mahram), yaitu seluruh tubuh termasuk wajah dan telapak tangan, menurut pendapat yang disepakati atau kuat), (3) Aurat ketika bersama yang mahram, sama seperti laki-laki, yaitu antara pusar dan paha.
Banyak perempuan yang mengenakan hijab, namun tidak sadar auratnya masih terbuka. Selain pergelangan tangan, bagian bawah dagu perempuan juga adalah aurat. Bawah dagu yaitu daerah antara ujung janggut dengan leher, bukan termasuk wajah. Bagi perempuan bagian ini terhitung aurat.
Untuk memastikan pergelangan tangan tertutup, hendaknya kaum muslimah menutupinya dengan melebihkan lengan bajunya atau memakai handsock muslimah.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: "Asma binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah SAW dengan memakai pakaian tipis. Maka Rasulullah SAW berpaling darinya dan bersabda: "Wahai Asma', sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya, kecuali ini dan ini. Beliau nenunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya." (HR Abu Dawud 4140)
- Membiarkan kaki terbuka
Banyak di antara perempuan muslimah memakai hijab dan kerudung panjang, tetapi bagian kakinya masih terbuka. Kaki merupakan aurat bagi perempuan.
Dari Ummu Salamah radhiallahu 'anha, Rasulullah SAW ketika bersabda mengenai masalah menjulurkan ujung pakaian, aku berkata kepada beliau, 'Wahai Rasulullah bagaimana dengan kami (kaum wanita)?' Nabi menjawab: "Julurkanlah sejengkal". Lalu Ummu Salamah bertanya lagi: "Kalau begitu kedua bagian bawah kaki akan terlihat?". Nabi bersabda lagi: "Kalau begitu julurkanlah lagi." (HR Ahmad)
Dalam riwayat lain, Ummu Salamah bertanya kepada Nabi, "Apakah wanita boleh sholat dengan jubah dan jilbab, tanpa memakai sarung bawahan?" Nabi bersabda: "Boleh, jika jubah yang dia pakai menjulur ke bawah menutupi kedua kakinya." (HR Abu Dawud dan ad-Daruquthni)
Agar dapat menutupi bagian kaki, seorang muslimah hendaknya memakai kaos kaki. Mungkin awalnya terasa berat, tapi yakinlah lama-kelamaan akan terasa nyaman apalagi jika diniatkan menutup aurat karena Allah.
- Sering menggunjing dan ghibah
Perkara remeh yang sering dilakukan perempuan adalah suka menggunjing dan melakukan ghibah. Sering ditemui di pasar, warung, kafe, bahkan di lingkungan kantor, para perempuan saling bercerita, bergosip, membicarakan orang lain.
Dikisahkan, Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam pernah melewati kuburan, kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya keduanya (ahli kubur) sedang disiksa. Keduanya disiksa bukan karena dosa besar. Yang pertama disiksa karena masalah buang air, sedangkan yang satunya disiksa karena masalah ghibah."
Berapa banyak kaum perempuan yang terlihat lembut berubah menjadi pemangsa daging saudaranya sendiri. Dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat dijelaskan ghibah (menggunjing) sama halnya dengan memakan daging manusia yang telah mati. Na'udzubillahi min-dzalik.
- Berjabat tangan dengan yang bukan mahram
Perempuan masih sering menganggap remeh berjabat tangan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Padahal hal itu tidak dibenarkan dalam syariat.
Berdasarkan Mazhab Hanafi dan Syafi'iyah, berjabat tangan dengan yang bukan mahram tidak dibolehkan, karena kebolehan itu hanya ada pada melihat wajah dan tangannya (bukan memegangnya).
Dalam satu riwayat, Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, "Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam tidaklah pernah menyentuh wanita sama sekali sebagaimana yang Allah perintahkan. Tangan beliau tidaklah pernah menyentuh tangan mereka. Ketika baiat, beliau hanya membaiat melalui ucapan dengan berkata, 'Aku telah membaiat kalian." (HR Muslim 1866)
Demikianlah 5 hal yang sering diremehkan kaum perempuan. Semoga Allah Swt mencurahkan taufik-Nya dan melindungi kita dari perkara tersebut.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani