JAKARTA, iNewsDepok.id - CEO Stellantis Carlos Tavarez mengungkapkan efek yang bakal terjadi jika harga mobil listrik tetap tinggi.
Menurut dia, kondisi tersebut akan membuat pasar kendaraan listrik menyusut sehingga banyak pabrik mobil yang tutup.
"Ini akan terjadi di mana-mana selama inflasi biaya variabel yang tinggi. Industri otomotif harus menyerap biaya 40 persen lebih tinggi untuk kendaraan listrik," ujar Tavarez, dikutip dari Reuters.
Bos Stellantis tersebut meramalkan harga mobil listrik akan semakin tinggi justru ketika pasokan chip semikonduktor pulih. Kini harga mobil listrik di AS sudah tak terjangkau konsumen setelah produsen mobil menaikkan harga akibat inflasi yang tinggi.
Berdasarkan survei dari perusahaan konsultan Deloitte, banyak konsumen di AS mengeluhkan harga mobil listrik yang mahal. Mayoritas konsumen mampu membeli jika harganya kurang dari USD 50 ribu.
Stellantis bahkan akan menghentikan sementara produksi di pabrik mobil di Belvidere, Illionis, AS, dengan alasan biaya produksi mobil listrik yang tinggi.
Tavarez mengungkapkan bahwa apabila pasar menyusut akibat harga mobil listrik mahal, maka perusahaan tidak membutuhkan jumlah produksi yang banyak.
Editor : M Mahfud