get app
inews
Aa Text
Read Next : Mengenal Kecamatan Cinere Depok: Profil, Sejarah, dan Peluang Ekonomi

Badan Geologi Naikan Status Gunung Awu ke Level Waspada

Senin, 13 Desember 2021 | 14:15 WIB
header img
Gunung Awu Pulau Sangihe, Sulut. (Istimewa)

Jakarta, iNews.id - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Awu, Sulawesi Utara (Sulut), dari status normal Level I menjadi waspada Level II. 

Penaikan status dilakukan karena sejak Oktober 2021 gunung ini mengalami kenaikan aktivitas vulkanik.

"Peningkatan aktivitas Gunung Awu tersebut ditandai dengan adanya peningkatan kegempaan vulkanik yang mengindikasikan peningkatan tekanan magma di dalam tubuh gunung api," ujar Sekretaris Badan Geologi Ediar Usman, Senin (13/12/2021), seperti dikutip dari Antara.

Meski demikian Ediar mengatakan, aktivitas permukaan Gunung Awu secara visual belum teramati mengalami perubahan signifikan. Asap kawah juga dilaporkan belum teramati di atas puncak kawah.

Namun, kata dia, potensi Gunung Awu mengalami erupsi mengalami peningkatan, meskipun tidak dapat dipastikan waktunya. Ancaman bahaya yang mungkin terjadi dapat berupa lontaran maupun aliran lava pijar dan material piroklastik.

"Selain itu, ancaman bahaya lainnya dapat berupa emisi gas beracun di sekitar area kawah. Jika erupsi terjadi dan materialnya jatuh di lereng gunung api, maka dapat berpotensi terjadi lahar ketika hujan," kata Ediar.

Gunung Awu terletak pada posisi koordinat 3.6828460  Lintang Utara dan 125.455980 Bujur Timur. Puncak Gunung Awu berada pada ketinggian 1.320 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Secara administratif, gunung ini berada di Pulau Sangihe yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulut.

Badan Geologi telah menyurati Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gubernur Sulut, dan Bupati Kepulauan Sangihe terkait peningkatan aktivitas Gunung Awu.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani menjelaskan, karakteristik erupsi Gunung Awu dapat bersifat magmatik eksplosif, efusif, maupun freatik.

"Erupsi terakhirnya pada Juni 2004 menghasilkan kolom erupsi setinggi dua kilometer di atas puncak, serta menyisakan kubah lava di dalam kawahnya yang memiliki diameter sekitar 370 meter dan tinggi sekitar 30 meter," jelas dia.

Sejak September hingga saat ini, Gunung Awu terlihat jelas hingga tertutup kabut. Namun, asap kawah utama belum teramati di atas puncak.

Kegempaan vulkanik teramati mengalami peningkatan sejak Oktober. Gempa vulkanik dangkal terekam berkisar antara 7-26 kejadian per hari. Sedangkan sebelumnya maksimum terekam sebanyak lima kejadian per hari.

"Untuk gempa vulkanik dalam juga teramati meningkat. Selain itu, amplitudo seismik (RSAM) mengalami peningkatan secara progresif mulai November hingga saat ini," jelas Andiani.

Editor : Rohman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut