get app
inews
Aa Read Next : CEO Mentorship 2024: Kolaborasi Industri, Perguruan Tinggi, Pemerintah dan NGO

Spesies Manusia ‘Hantu’ Misterius Ditemukan, Ilmuwan Mendeteksi dari Permodelan Komputer

Senin, 12 Desember 2022 | 19:52 WIB
header img
Ilmuwan menggunakan teknik permodelan komputer dalam menemukan antara 2 dan 19 persen keturunan genetik dari hominin ‘hantu’ misterius.

CALIFORNIA, iNewsDepok.id - Para ilmuwan menemukan genetik manusia 'hantu' yang misterius. Ilmuwan menggunakan teknik permodelan komputer dalam menemukan antara 2 dan 19 persen keturunan genetik dari hominin ‘hantu’ misterius.

Diperkirakan nenek moyang kuno orang yang tinggal di Afrika Barat telah kawin dengan hominin ‘hantu’ misterius, karakter lain yang hilang dalam perkembangan manusia.

Manusia hominin adalah istilah yang dipakai untuk mengacu ke kelompok yang terdiri dari manusia modern, spesies-spesies manusia yang telah punah, dan semua leluhur dekat manusia modern.

Warisan genetik spesies hominin misterius masih dapat diidentifikasi di beberapa populasi Afrika Barat. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa populasi yang tinggal di Afrika Barat saat ini memiliki jejak spesies hominin kuno yang berkembang di dalam DNA mereka.

DNA Neanderthal masih dapat ditemukan di banyak populasi keturunan non-Afrika dan DNA Denisovan hidup pada orang-orang keturunan Asia.

Tidak seperti dua kerabat Homo sapiens ini, tidak ada sisa-sisa fisik dari hominin purba ini yang pernah ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern.

Berdasarkan laporan dalam jurnal Science Advances pada tahun 2020, para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas California, Los Angeles mencari segmen nenek moyang kuno ini.

Pencarian melalui genom lebih dari 400 orang dari empat populasi Afrika Barat dari Proyek 1.000 Genom, termasuk Yoruba dan populasi Mende.

Para peneliti mengungkapkan gen dari hominin yang tidak diketahui memasuki kumpulan gen melalui introgresi, aliran gen yang terjadi ketika anggota dari dua populasi kawin.

Kemudian individu hibrida yang dihasilkan berkembang biak dengan anggota populasi induk. Menurut para peneliti sangat mungkin bahwa hominin yang dimaksud merupakan spesies manusia purba yang sama sekali baru.

Nenek moyangnya kemungkinan besar terpisah dari pohon keluarga manusia sebelum nenek moyang Neanderthal dan Denisovans.

“Kita tahu manusia bereproduksi secara luas dengan Neanderthal dan Denisovans, dan sejumlah kecil DNA mereka masih dapat ditemukan di sebagian besar populasi Eropa dan Asia Timur,” ungkap para peneliti, seperti dikutip dari laman iflscience, Senin (12/12/2022).

Sementara penelitian sebelumnya menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa sekitar 0,3 persen genom orang Afrika mengandung keturunan Neanderthal. Namun, DNA yang tidak dapat dijelaskan yang ditemukan pada orang yang saat ini tinggal di Afrika Barat tidak cocok dengan Neanderthal atau Denisovan.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut