get app
inews
Aa Text
Read Next : BAZNAS Kota Depok Salurkan Zakat untuk Modal Usaha Kalangan Tak Mampu

Gara-Gara BAB Berceceran, Balita di Depok Dibanting hingga Tewas oleh Pacar sang Ibu

Senin, 05 Desember 2022 | 14:21 WIB
header img
Balita usia 2,9 tahun yang tewas dibanting oleh pacar sang ibu gara-gara BAB berceceran. Foto: R Ratna Purnama/iNews Depok

DEPOK,iNewsDepok.id- G balita berusia 2,9 tahun tewas dengan kondisi mengenaskan. Diduga G tewas karena dibanting oleh kekasih ibunya. Isak tangis histeris pun terdengar ketika peti jenazah G hendak ditutup dan dibawa ke pemakaman. G adalah anak dari Faisal dan Stefani. Namun orang tuanya bercerai sejak G masih bayi.

Kemudian G diasuh oleh neneknya di Depok. Pada akhir pekan kemarin, G sedang bersama ibunya. Namun karena sang ibu bekerja, G pun dititipkan pada kekasih Stefani. Tidak ada yang menyangka nyawa balita malang itu melayang di tangan kekasih ibunya sendiri.

“Jadi, mama G ini kerja dan dia dititipkan ke pacar mamanya. G diajak main ke Taman Kalibata dan habis itu dibawa ke apartemen,” kata Richard, keluarga korban, Senin (5/12/2022).

Bersama kekasih ibunya, G pun bermain bersama dan dibawa ke apartemen kekasih ibunya. Sampai akhirnya tiba-tiba G buang air besar di kamar dan berceceran karena korban tidak memakai popok. Hal itu membuat kekasih ibunya naik pitam dan langsung membanting G.

“Disana katanya ponakan saya idan berceceran kemana-mana karena ngga pakai pampers. Nah, cowonya kesal ke ponakan saya. Dari laporan yang saya dengar ini dari hasil otopsi ada unsur pembunuhan,” bebernya.

Richard menceritakan, ponakannya itu meninggal karena dibanting ke lantai oleh kekasih Stefani. “Bisa sampai menyebabkan kematian karena ponakan saya dibanting ke lantai,” tegasnya.

Paman korban menceritakan, di tubuh ponakannya juga ditemukan luka lebam. Luka tersebut ditemukan di sejumlah bagian tubuh.

“Kalau luka lebam kan bukan luka baru. Bisa jadi kejadiannya (lukanya) sebelum kejadian (yang menyebabkan tewas),” duganya.

Luka lebam tersebut diketahui sejak Oktober lalu sebelum G meninggal. Itu pun diketahui ketika petugas Posyandu melakukan penimbangan.

“Pas dipegang dia (G) teriak sakit. Pas dibuka baju dan celana ternyata banyak luka. Itu ketahuan Oktober,” ceritanya.

Dia pun kaget melihat banyaknya luka di tubuh ponakannya itu. Luka yang ditemukan antara lain di pinggang, paha dan mulut yang bernanah. “Kuku jari telunjuknya juga copot. Ya dugaannya memang luka lama,” pungkasnya.

Editor : Rinna Ratna Purnama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut