DEPOK, inews.id – Depok terus menyiapkan diri menjadi Kota Hijau dan Pintar. Anggaran dan peraturan telah disiapkan. Komunitas masyarakat pendukung pun sudah ada sehingga upaya mewujudkan diri menjadi Kota Hijau dan Pintar berada dalam jangkauan.
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono (IBH) menyatakan program pembangunan berkelanjutan merupakan inti sebagai Kota Hijau dan Pintar. Depok telah memasukkan isu tersebut dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok 2021-2026.
"Anggaran juga telah disiapkan untuk mewujudkan Kota Hijau Pintar melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3)," kata IBH pekan ini di Depok.
Dari sisi peraturan, Pemkot Depok telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Kota Hijau dan Peraturan Wali Kota Depok Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Belanja Plastik dan Wadah atau Kemasan Makanan dan Minuman.
“Ini imenjadi dasar hukum dalam pengelolaan dan penanganan dalam mewujudkan Kota Hijau dan Cerdas di Depok,” cetusnya.
Hutan kota akan terus dikelola dan penambahan ruang terbuka hijau trus ditingkatkan. Saat ini, Kota Depok telah memiliki Taman Hutan Raya (Tahura), alun-alun dan puluhan taman kelurahan yang jumlahnya akan terus ditambah.
Langkah menjadikan Kota Depok sebagai Kota Hijau dan Pintar melibatkan warga. "Tidak hanya pemerintah yang bergerak, kami juga memberdayakan warga dalam pengelolaan sampah melalui bank sampah. Tentu dengan dukungan dari komunitas lingkungan hidup dan unversitas di sekitar," cetusnya.
Bank sampah di Kota Depok sudah berdiri sejak tahun 2011. Hingga kini jumlahnya sudah 317 bank sampah di tingkat RW dengan dua bank sampah induk.
Lewat bank sampah, warga diajarkan cara memilah-memilih sampah untuk dimanfaatkan. Selanjutnya sampah diproses menjadi pupuk atau kerajian yang bernilai ekonomis
"Kami juga membentuk koperasi minyak jelantah dan sampah. Itu menjadi dukungan besar bagi pemerintah dalam mewujudkan program Zero Waste City.”
Kota Depok juga memiliki sejumlah komunitas lingkungan hidup, antara lain Komunitas Ciliwung, Setu dan Kelompok Tani. Mereka semua bergerak dalam pelestarian lingkungan dan ketahanan pangan.
"Semoga dengan semua upaya yang dilakukan ini, cita-cita yang diinginkan Kota Depok dapat terwujud. Tentunya dengan dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat," seru IBH.
Editor : M Mahfud