get app
inews
Aa Read Next : Dandim Depok Ajak Warga Hadiri Perayaan HUT ke-79 TNI di Monas

Satu Remaja di Depok Didiagnosa GGA, Ners UI Berikan Penjelasan Gejala Yang Perlu Diwaspadai

Selasa, 25 Oktober 2022 | 20:20 WIB
header img
Ns. Robiyatul Adawiyah memberikan penjelasan mengenai gejala gagal ginjal akut pada anak. Foto: R Ratna Purnama

DEPOK, iNewsDepok.id- Ners Spesialis Anak Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Ns. Robiyatul Adawiyah mengatakan, gagal ginjal akut (GGA) yang dialami pada sejumlah anak saat ini berbeda dengan gagal ginjal pada umumnya. Karena kasus GGA yang dialami anak-anak usia 6 bulan hingga 18 tahun saat ini diderita dalam waktu cepat. Sedangkan gagal ginjal pada umumnya dialami dalam jangka waktu lama atau kronik.

“Kasus yang terjadi pada anak-anak ini cepat progresnya, sehingga makanya disebut gagal ginjal akut karena progresif dan atipikal bahkan belum diketahui penyebabnya karena masih ditindaklanjuti dan masih perlu pengkajian,” katanya, Selasa (25/10/2022).

Pasien GGA anak ini biasanya mengalami gejala awal demam yang dibarengi infeksi saluran pernafasan akut seperti batuk atau pilek. Kemudian juga disertai dengan infeksi saluran cerna seperti muntah atau diare.

“Nah yang berbeda, pada kasus ini sangat cepat prosesnya sekitar  di hari ke-14 biasanya anak-anak mulai mengeluh tidak buang air kecil selama 6 jam atau ada pipis tapi sedikit dan ini kita kenal dengan anuri. Kalau pipisnya sedikit itu disebut dengan oliguria,” ujarnya.

Ns. Obi, sapaan akrabnya menjelaskan GGA anak ini sebenarnya sudah terjadi sejak Mei. Saat itu di RSCM yang menjadi RS rujukan terdapat sekitar 12 kasus per bulan. Namun belakangan ini kasusnya meningkat drastis hingga 80 kasus per bulan September. “Jadi mungkin ini menjadi bisa dibilang jadi kejadian luar biasa (KLB) dan perlu dicari tahu apa penyebabnya karena hingga saat ini belum bisa diketahui,” akunya.

Dikatakan, ada ciri khas yang dialami pasien GGA anak, khususnya usia dibawah 6 tahun. Biasanya penyebabnya karena dehidrasi yang berdampak pada penurunan daya tahan tubuh sehingga terjadi infeksi baik di saluran pernafasan atau pencernaan. “Proses ini bisa memperberat kerja ginjal sehingga terjadi masalah,” katanya.

Dia mengingatkan, jika anak dalam kondisi tidak sehat maka orang tua perlu memperhatikan soal intensitas buang air kecilnya. Jika anak tidak buang air kecil selama enam jam maka perlu diwaspadai. “Gejala umum yang sering muncul pertama adalah demam lalu infeksi saluran pernapasan atas. Kemudian diiringi tidak buang air kecil. Kalau sudah enam jam tidak pipis baru patut dicurigai,” pungkasnya.

 

Editor : Rinna Ratna Purnama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut