get app
inews
Aa Read Next : Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Tol Cijago Depok

Berbatasan dengan Depok, TPST Kampung Kandang Jagakarsa Jaksel Dikeluhkan Warga Sekitar

Kamis, 06 Oktober 2022 | 07:32 WIB
header img
Keberadaan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Kampung Kandang Jagakarsa Jaksel dikeluhkan warga sekitar menyangkut bau tak sedap, jalan menjadi rusak, kumuh, dan banjir. Foto: Tama/iNews Depok.

JAKARTA, iNewsDepok.id – Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kampung Kandang Jagakarsa Jakarta Selatan terletak di perbatasan Jakarta dengan Depok. Keberadaanya dikeluhkan warga sekitar menyangkut bau tak sedap, jalan menjadi rusak, kumuh, dan banjir

Keterbatasan lahan di DKI Jakarta memang sudah cukup mengkhawatirkan. Khususnya, dalam hal pengelolaan sampah di ibu kota yang diketahui bisa menghasilkan ribuan ton sampah tiap harinya. Tempat pembuangan sampah, menjadi titik akhir hajat warga ibu kota.

Tidak jarang, sejumlah tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) harus berhimpitan dengan lokasi pemukiman warga. Salah satunya TPST Kampung Kandang, yang berada di Kelurahan Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini berada di perbatasan dengan Kota Depok.

Selain berhimpitan dengan pemukiman, TPST Kampung Kandang, juga berada di area tempat pemakaman umum (TPU) Kampung Kandang.

Sebagai TPST, yang juga berdekatan dengan wilayah Depok, Jawa Barat ini, ternyata keberadaannya banyak dikeluhkan oleh warga.

Beberapa keluhan warga sekitar antara lain seperti aroma tak sedap, jalan pemukiman yang rusak, serta sisi ancaman penyakit yang menghantui warganya.

Salah satu warga, Masnah warga RT 03/ 04, Kel. Kampung Kandang, kepada tim iNews Depok mengatakan, dirinya bersama sejumlah warga lain mengaku terganggu dengan keberadaan TPST tersebut yang dinilai menimbulkan bau yang tak sedap.

"Saya sih mewakili RT 03, RW 04 Kampung Kandang, saya merasa nggak nyaman. Baunya nggak enak, bau sampah. Bukan cuma saya aja, tetapi warga di bagian atas dan bawah juga merasakannya," ujar Masnah, Rabu kemarin (05/10/2022).

Bau yang menyengat dari tumpukan sampah, diakui warga nampak terasa jika musim hujan tiba.

Masnah juga menjelaskan, keberadaan TPST ini sifatnya sementara, dan menempati area pemakaman TPU Kampung Kandang.

"Ya sebenarnya ini sih lahan kuburan, cuma dimanfaatin dulu sementara buat lahan pembuangan sampah," imbuhnya.

Selain bau yang tak sedap, warga sekitar juga mengeluhkan jalan kampung yang rusak akibat sering dilewati truk pembawa sampah.

"Iya, jalan juga rusak karena kebanyakan kendaraan (pengangkut sampah) yang lewat," kata Masnah.

Hal senada juga diceritakan Samin, warga yang sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di kawasan TPU Kampung Kandang.

Menurutnya, keberadaan TPST ini membuat lingkungannya menjadi kumuh dan menimbulkan aroma yang tidak sedap. Dirinya berharap kepada dinas terkait untuk melakukan pembenahan di TPST Kampung Kandang tersebut.

"Untuk TPST ya segera dibenahi. Karena kan jadi kelihatan kumuh, dan warga banyak yang mengeluhkan bau," kata Samin.

Drainase Terganggu dan Rawan Banjir

Keluhan warga yang lain sangat terasa ketika musim hujan tiba. Banyak warga mengkhawatirkan banjir lumpur bercampur sampah dari lokasi tersebut. Karena wilayah pemukiman lebih rendah daripada wilayah bagian TPU dan TPST.

"Limpahan air di drainase di sini jadi bau akibat tempat pembuangan sampah," kata Samin.

"Saya juga meminta pihak TPU Kampung Kandang membuat turap, agar banjir tidak ke rumah warga," imbuhnya.

Tidak hanya Samin, beberapa warga juga merasakan imbas curah hujan yang tinggi pada beberapa hari terakhir ini. Hal itu berdampak pada pemukiman mereka yang akhirnya tergenang banjir.

Lebih parahnya, banjir tersebut juga membawa aliran air dari TPST ke rumah warga. Hal tersebut yang dirasakan Ahmad Faisal, Widiyono dan sejumlah warga lain.

"Kalau hujan normal mungkin drainase sih nggak apa-apa, cuma kemarin kan hujan deras. Turap pembatas tak sanggup membendung, akhirnya masuk ke rumah saya," kata Faisal.

"Banjir juga membawa aliran air dari TPST. Baunya menyengat banget, apalagi kalau pagi," imbuhnya.

Sementara itu, Widiyono mengaku banjir pada Selasa malam (04/10), membuat rumahnya terkena imbas aliran banjir yang bercampur sampah TPST tersebut.

"Saya sudah sampaikan ke dinas terkait soal laporan warga. Tetapi belum ada respon positif. Banjirnya lumpur menyatu dengan aliran air dari pembuangan sampah," kata Widiyono.

Hal lain yang juga dikhawatirkan warga juga adanya penyakit yang ditimbulkan terkait banjir, ditambah lokasi TPST yang dekat dengan pemukiman.
 

Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Depok di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut