Mengenal Sejarah Depok, Asal Usul Nama Cimanggis

DEPOK, iNewsDepok.id - Cimanggis, merupakan salah satu nama kecamatan dari 11 kecamatan yang ada di Kota Depok, Jawa Barat. Wilayah Cimanggis berada di sebelah timur Depok, berbatasan dengan wilayah Jakarta Timur.

Di zaman penjajahan Belanda, wilayah Cimanggis ini dikenal sebagai kawasan yang subur. Lahan subur ini milik keluarga Yemans. Selanjutnya, Land Yemans berganti nama menjadi Land Tjimanggis.

Baca Juga

Distribusi Logistik Pemilu Depok Hampir Rampung, Kecuali di Cimanggis

Mengutip poestahadepok.blogspot.com, wilayah subur ini di dalamnya terdapat perkebunan buah nanggis yang dimiliki secara turun temurun. Letak perkebunan manggis ini berada di dekat sungai.

Sebagaimana diketahui, dalam bahasa Sunda, cai berarti air. Sementara nama manggis diambil dari nama buah dari perkebunan yang saat itu berada di wilayah Cimanggis.

Dari sejarahnya kawasan Cimanggis tidak terlepas dari sejarah Buitenzorg, karena dulunya kawasan ini termasuk bagian dari Kawedanan Jonggol dan pembantu Kewedanan Cibinong.

Baca Juga

Serap Aspirasi Masyarakat, Wakil Ketua DPRD Depok Datangi Kelurahan Tugu

Pembentukan Kecamatan Cimanggis seiring dengan penetapan kawasan Depok menjadi Kota Administratif.

Saat ini kawasan Cimanggis berkembang pesat. Selain fasilitas dan infrastruktur yang mumpuni, kawasan ini juga termasuk wilayah yang strategis sehingga banyak kalangan mengincar Cimanggis.

Sebagai informasi Cimanggis memiliki luas wilayah 21,58 kilometer persegi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok, Cimanggis diketahui kecamatan ketiga terluas di Depok setelah Tapos dan Sawangan.

Baca Juga

Wakil DPRD Depok Serap Aspirasi Warga Cimanggis Terkait Penanganan Banjir

Kecamatan Cimanggis terdiri dari enam kelurahan, yakni Curug, Harjamukti, Cisalak Pasar, Mekarsari, Tugu, dan Pasir Gunung Selatan.

Data BPS tahun 2021, jumlah penduduk yang berdomisili di Cimanggis mencapai 252,2 ribu jiwa. Penduduk tersebut menyebar di 6 kelurahan yakni Cisalak Pasar, Mekarsari, Tugu, Pasir Gunung Selatan, Harjamukti, serta Curug.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani