Sukses Brownies Amanda, Saat Ini Punya 117 Outlet dan 50 Jenis Produk

DEPOK, iNewsDepok.id - Siapa yang tidak mengenal Brownies Amanda. Salah satu jajajan asal Bandung, Jawa Barat ini, kini telah tersebar luar di berbagai kota-kota besar di Indonesia.

Brownies Amanda didirikan oleh Hj. Sumiwiludjeng dan suaminya H. Sjukur. Bisnis kue ini berawal dari bisnis rumahan sederhana. Untuk nama brand Amanda diambil dari kepanjangan ‘Anak Mantu Damai.’

Sumi mulai membuat brownies kukus sembari menjalankan bisnis kateringnya yang sudah berdiri sejak 1999. Bisnis Brownies Amanda ini berawal dari bisnis rumah tangga dengan resep rumahan.

Saat awal merintis bisnis kue ini, Sumi tak langsung berhasil saat mencoba membuat menu brownies. Setelah berhasil, Sumi menambahkan brownies kukus sebagai salah satu menu dalam kateringnya. Brownies buatannya mendapat respons positif dari para pelanggan.

Meski demikian, bisnis yang dijalaninya mengalami berbagai rintangan, mulai dari toko yang kebakaran, kontrak yang tidak diperpanjang, hingga kesulitan mendapat pinjaman.

Namun, berkat keuletan dan kerja keras, bisnisnya kembali bangkit dan berkembang. Bahkan, pada tahun 2004, merek Brownies Amanda pun dipatenkan dan membuatnya semakin laris manis. 

Saat awal merintis Brownies Amanda hanya memproduksi satu varian, yakni brownies original.

Seiring berjalannya waktu varian produk berkembang dengan lahirnya berbagai varian baru, seperti cheese cream, sarikaya panda, blueberry, choco marble, pink marble, green marble, tiramisu, dan lainnya.

Setelah sukses dengan brownies, kemudian Brownies Amanda juga memproduksi beragam pastry, pisang bolen berbagai macam rasa, hingga nake keripik pisang dan kentang.

Hingga saat ini, Brownies Amanda memiliki 50 jenis produk. 

Bahkan selama 21 tahun beroperasi, Brownies Amanda sudah memiliki 117 outlet yang tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia.

Outlet Brownies Amanda tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.   

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani