Keajaiban Haji, Pengusaha Susu Tak Pernah Kelaparan Meski Katering Telat

DEPOK, iNewsDepok.id - Anda mungkin telah sering mendengar cerita-cerita "ajaib" tentang apa yang dialami jemaah haji di Tanah Suci Mekah, Arab Saudi, karena konon di Tanah Suci itu apa yang kita lakukan di dunia ini, akan mendapat ganjarannya di sana.

Baik buruknya ganjaran yang didapat, dipengaruhi oleh amal dan perbuatan jamaah haji selama hidup sebelum melaksanakan ibadah haji. 

Baca Juga

Viral Haji via Metaverse, Ini Tanggapan MUI

Kisah "ajaib" di Tanah Suci Mekah juga dialami Leni, pengusaha susu yang kini berusia 55 tahun. Saat menunaikan ibadah haji pada bulan Desember 2006, selalu ada saja yang mengantarkan makanan dan buah-buahan kepadanya ketika ia dan suami lapar akibat pasokan makanan dari pengelola haji yang selalu terlambat.

Saat peristiwa itu terjadi, Leni baru berusia 36 tahun. Dia menunaikan rukun Islam yang kelima tersebut bersama sang suami tercinta yang kini telah tiada.

"Keputusan saya untuk menunaikan ibadah haji pada tahun itu karena niat saya dan suami sudah bulat, dan mertua pun mendukung," kata Leni kepada MPI, seperti dikutip dari iNews id, Minggu (19/6/2022).

Leni mengakui kalau kala itu ia dan suami memang sudah berniat untuk menunaikan haji, karena ibu dari suaminya pernah mengatakan kalau pengusaha harus bisa berangkat haji. 

"Nah, tiba-tiba di usia 34 saya sudah daftar haji dan berangkat haji di usia 36 tahun," imbuhnya.

Leni mengakui kalau kesempatan untuk dapat pergi haji tidak begitu saja ia dapatkan, karena sebelum kesempatan itu datang, dia melakukan amalan-amalan tertentu agar Allah SWT mengabulkan niatnya untuk berhaji.

Amalan-amalan dimaksud adalah:

1. Salat tahajud dan membaca doa-doa khusus agar dapat berangkat ke Baitullah.

2. Setiap Selasa sering salat berjamaah di Masjid Agung, dan memanjatkan doa agar diperkenankan menunaikan ibadah haji oleh Allah SWT.

3. Setiap setelah salat Isya, secara rutin membaca doa yang sama sebanyak 40 kali, tidak pernah telat.

"Akhirnya terealisasikan," ucap Leni.

Wanita kelahiran 1 Desember 1970 ini mengaku tak henti-hentinya mengucap syukur atas rahmat Allah SWT itu, dan atas kejadian luar biasa yang dialaminya saat berada di Mekah, setiap kali ia mengingatnya.

Sebab, kala itu ia benar-benar seperti mendapat mukjizat.

"Kita di Mekah kelaparan karena pihak sana telat menyuplai makanan, tapi tiba-tiba ada donatur dari bangsa Afrika (yang) datang bagi-bagiin makanan, bagi-bagiin pisang. Alhamdulillah, selalu ada (makanan)," katanya.

Leni berkisah kalau saat di Mekah, almarhum suaminya juga mengalami sebuah kejadian yang dianggapnya sebagai sebuah mukjizat, yakni ketika ingin mencium Hajar Aswad. 

"Untuk mencium Hajar Aswad, kita kan harus melewati kerumunan jemaah yang juga punya keinginan yang sama. Bahkan sampai terinjak-injak. Nah, suami saya kan sudah tawaf keliling Kakbah. Setelah tawaf ketujuh dan mau mencium Hajar Aswad, dia tergeser dan tergeser terus. Akhirnya, karena selalu tergeser, dia ngikutin arus, eh tiba-tiba sampai ke Hajar Aswad dan bisa menciumnya," kata dia.

Leni tak henti-hentinya bersyukur karena selain telah diperkenankan menunaikan ibadah haji oleh Allah SWT, ia juga merasa kalau segala yang ia minta kepada Allah, selalu dikabulkan. Mulai dari permintaan yang terkait dengan usahanya, hingga yang terkait dengan keinginan anak-anaknya.

Salah satu permintaan yang dikabulkan Allah adalah permintaan agar anaknya dapat kuliah di luar negeri.

"Saya juga meminta kepada Allah agar usaha saya dilancarkan dan diberi keberkahan hidup. Alhamdulillah, Allah mengabulkan. Momen-momen (dalam hidup saya) semua terasa indah," katanya.

Leni mengakui kalau ibadah haji yang ia lakukan bersama almarhum suami, memang membuat ia menjadi lebih taat dalam beribadah. Apalagi karena setelah itu, sesuatu dalam hidupnya pun dimudahkan Allah, sehingga hidup yang dijalaninya terasa tidak sulit.

"Kalau mencari rezeki juga selalu dimudahkan. Alhamdulillah," katanya.

Editor : Rohman