DEPOK, iNews Depok. id - Polemik akses jalan menuju Pesantren Khoirur Rooziqiin di Kelurahan Beji, Kota Depok masih terus bergulir. Warga sekitar mengungkapkan fakta baru terkait ketiadaan akses jalan tersebut.
Ketua RT 03, RW 05, Perumahan Caltex, Abdul Aziz Muslim, menjelaskan bahwa sebelumnya pesantren memiliki tanah seluas 10.000 meter persegi. Akses jalan menuju pesantren telah dibangun dari Jalan Buni Raya.
Namun, entah karena alasan apa, tanah tersebut dipecah menjadi dua bagian, yakni 4.000 meter persegi untuk pesantren dan 6.000 meter persegi dijual ke pemilik lain, warga bernama Ireng. Ireng kemudian menjualnya kembali ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk pembangunan SMA Negeri 14 Depok.
"Tadinya itu ada akses jalan menuju pesantren (Khoirur Rooziqiin), namun mereka (pemilik pasantren) menjual ke pemilik tanah lain, namanya pak Ireng," kata Aziz kepada iNews Depok, Sabtu (2/3/2024).
Aziz menyayangkan sikap pihak pesantren yang mengabaikan fungsi vital akses jalan. Menurutnya seharusnya pihak pesantren memahami pentingnya akses jalan bagi sebuah institusi pendidikan.
Kejanggalan lain terungkap terkait IMB dan site plan pesantren yang menunjukkan akses jalan menuju Jalan Rawa Maya 3. Namun, karena sifatnya sewa, pemilik tanah menutup akses tersebut, sehingga pesantren terkurung tanpa akses keluar masuk yang memadai.
"Sebenarnya yang membuat pesantren itu terkurung (tanpa jalan), bukan karena lingkungan (warga), justru mereka sendiri yang mengurung mereka dengan mengabaikan fungsi jalan. Jalan yang sudah dibangun mereka, dijual ke pihak lain," pungkas Aziz.
Perumahan Caltex dan Pesantren Khoirur Rooziqiin berada di kelurahan yang berbeda. Perumahan Caltex di Kelurahan Beji Timur dan Pesantren Khoirur Rooziqiin di Kelurahan Beji. Namun, posisi Perumahan Caltex dan Pesantren Khoirur Rooziqiin terletak berdampingan.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
