DEPOK,iNewsDepok.id - Liam Paro, petinju kelas welter junior asal Australia yang belum terkalahkan, menunjukkan kehebatannya dalam pertarungan Sabtu malam dengan mengalahkan Montana Love dalam pertarungan berisiko tinggi di Chase Center.
Dalam pertarungan yang dijadwalkan selama 10 ronde, Paro berhasil menjatuhkan rekan senegaranya, Love, dua kali pada ronde keenam, membuat wasit Thomas Taylor mengakhiri pertarungan sebelum pertandingan utama antara Regis Prograis dan Devin Haney.
Prestasi mencolok ini menandai kemenangan terbesar Paro sebagai petinju profesional dengan rekor impresif 24-0 dan 15 KO. Meskipun pertarungan taktis ini awalnya kurang aksi dan mendapat protes dari penonton, Paro membuat keputusan cepat dan menentukan pada ronde keenam.
Pukulan kiri lurus dari Paro pada awal ronde keenam membuat Love terjatuh, namun Love bangkit dengan cepat. Namun, Paro tidak berhenti di situ, melancarkan pukulan kiri lain yang membuat Love terjatuh lagi dengan tersisa lebih dari 50 detik. Meskipun Love berusaha bangkit kembali, Paro melanjutkan dengan beberapa pukulan flush, dan akhirnya wasit memutuskan Love tidak dapat melanjutkan pertarungan.
Prestasi ini menandai kembalinya Love setelah hampir 13 bulan tidak bertanding sejak diskualifikasi dalam pertarungan melawan Steve Spark pada November 2022. Sementara itu, Paro, yang mengakhiri masa cuti 14 bulan, membuktikan bahwa dia telah siap untuk bersaing di level kejuaraan.
Meskipun pertarungan ini awalnya dijadwalkan sebagai co-feature sebelum pertarungan utama, Paro menarik perhatian dunia tinju dengan penampilan impresifnya. Kemenangan ini juga menghapus kenangan cedera Achilles Paro yang membuatnya mundur dari pertarungan juara sebelumnya.
Kini, mata dunia tertuju pada Liam Paro, yang telah membuka pintu untuk bersaing di tingkat kejuaraan. Pertanyaannya, siapa yang akan menjadi lawan berikutnya bagi petinju berbakat ini dalam perjalanan menuju puncak kesuksesan di dunia tinju profesional?
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
