DEPOK,iNews.id- Kemajuan pelaku usaha kecil mikro menengah (UMKM) di Depok berkembang cukup pesat. Bahkan di tengah terpaan ekonomi, pelaku UMKM tetap bisa menjadi backbone perekonomian. Di balik perkembangan UMKM Depok ada kontribusi pemberi modal yaitu salah satunya PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Depok.
Anggota Komisi VI DPR RI, Intan Fauzi mengapresiasi hadirnya PNM Depok di tengah-tengah pelaku UMKM. Sehingga pelaku UMKM bisa mendapatkan akses pinjaman modal usaha dengan lebih baik.
“Alhamdulillah saya melihat bahwa PNM ini memang selalu bermanfaat untuk masyarakat,” katanya di Depok, Jumat (20/10/2023).
Dikatakan, pelaku UMKM pun saat ini didominasi oleh kaum perempuan. Dan dalam hal pengembalian pinjaman pun kaum perempuan lebih memiliki tanggung jawa besar sehingga tidak terjadi gagal bayar atau non performing loan.
“PNM selalu bermanfaat untuk masyarakat terutama permodalan yang dibutuhkan para pelaku usaha ultra mikro yang mayoritas ibu-ibu. Karena mereka bisa lebih prudent dalam hal pengembalian sehingga gagal bayar atau non performing loan tidak ada. Ini kita apresiasi,” ujarnya.
Pihaknya mendorong keberadaan holding ultra mikro seperti PNM, BRI dan Pegadaian yang menjadi bagiannya. Dia meyakini BUMN holding ultra mikro ini yang menjadi kekuatan utama di masyarakat.
“Saya yakin BUMN Holding Ultra Mikro ini menjadi kekuatan utama dimasyarakat,” ungkapnya.
Terkait dengan kucuran tambahan modal, Intan menuturkan, DPR RI baru saja menetapkan anggaran penambahan modal negara (PMN). Untuk holding ultra mikro ini saat pembentukannya sudah diberikan PMN yang tujuannya untuk memperbesar nasabah.
“Dan kita tahu BRI itu baru IPO dan oversubscribe. Jadi kekuatan PNM dengan nasabahnya, lalu BRI dengan kekuatan permodalannya serta untuk gadainya oleh Pegadaian. Dengan adanya gabungan 3 BUMN ini, menurut saya mempunyai karakteristik yang berbeda. Kalau bicara PNM ini komunitas yang permodalannya dari BRI, kalau Pegadaian ya menggadaikan,” katanya.
Intan mengataka, PNM merupakan bagian dari solusi masyarakat agar tidak terjerat dengan pinjaman yang tidak memiliki badan hukum. Seperti pinjaman online ataupun bank keliling.
“Jadi dengan masuknya PNM yang terus turun sampai tingkat RT, menurut saya itu satu hal kekuatan PNM,” pungkasnya.
Editor : Rinna Ratna Purnama
Artikel Terkait
