TANGERANG SELATAN, iNews.id - Sebanyak 4 warga Tangerang Selatan (Tangsel) terpapar COVID-19 varian Omicron. Awalnya, satu kasus dari perjalanan luar negeri.
Seorang perempuan berusia 34 tahun warga Tangsel ini dinyatakan positif Omicron pada saat menjalani isolasi mandiri sepulangnya dari Amerika Serikat. Sementara 3 warga lainnya terpapar Omicron karena transmisi lokal.
BACA JUGA:
Sebanyak 802 Kasus Omicron di Indonesia, Puncaknya Diperkirakan Awal Februari 2022
"Perempuan usia 34 tahun setelah ada kunjungan kerja di Amerika Serikat dari tanggal 3 sampai dengan 12 Desember 2021, langsung pulang dan transit ke Dubai tanggal 21 Desember 2021," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Tangsel Alin Hendarlin, Jumat (14/1/2022).
Saat transit di Dubai selama 11 jam, perempuan tersebut hanya berada di lingkungan bandara. Kemudian melanjutkan penerbangan kembali dan tiba di Indonesia tanggal 22 Desember 2021 di Bandara Soekarno Hatta.
Sebagaimana prosedur yang ada, perempuan tersebut menjalani swab PCR setibanya di Bandara Soetta dengan hasil negatif. Berikutnya, perempuan itu diarahkan menjalani karantina di Hotel Thamrin, Jakarta selama 10 hari.
BACA JUGA:
Vaksin Booster Gratis untuk Masyarakat, Jokowi Sebut Saat Ini Prioritas Bagi Nakes dan Lansia
"Pada saat hari ke 9 pada tanggal 30-12-2021, hasil swab PCR positif. Karena pihak hotel tidak menerima karantina yang positif swab PCR, maka dirujuk ke RS Ciputra Garden, dekat Bandara Soetta pada tanggal 31 Desember 2021 dijemput dengan ambulans," jelas Alin.
Selanjutnya, kasus transmisi lokal sebanyak 3 kasus, dan 2 di antaranya merupakan suami istri yang tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri.
Pasien itu awalnya kontak erat dengan pasien positif dari salah satu rekan kerjanya. Dari hasil swab keluarganya diketahui istrinya positif PCR dengan varian Omicron.
Kasus selanjutnya, seorang lansia laki-laki berusia 60 tahun dan tidak punya riwayat perjalanan luar negeri.
Lansia tersebut awalnya mengeluh merasakan demam. Kemudian pada tanggal 30 Desember 2021 pasien dites RDT Antigen dengan hasil positif. Lalu berikutnya pada tanggal 4 Januari 2022 pasien di-swab kembali di RS Pelni Jakarta Pusat.
Alin mengatakan tracing terus dilakukan sampai saat ini, mengingat yang bersangkutan banyak melakukan aktivitas.
“Artinya, kita harus melihat 14 hari sebelum pasien dinyatakan positif untuk menemukan siapa saja kontak erat dengan pasien, di antaranya di lingkungan tempat kerja," ungkapnya.
Mengantisipasi adanya lonjakan kasus COVID-19, sampai saat ini masih tersedia tempat isolasi terpusat di Rumah Lawan Covid (RLC) dengan kapasitas 300 tempat tidur untuk pasien tanpa gejala dan bergejala ringan.
"Dinas Kesehatan Kota Tangsel juga sudah mempersiapkan Rumah Sakit Serpong Utara dan rumah sakit rujukan lainnya untuk pasien yang bergejala," pungkasnya.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait