Sebagian Warga Jember Memulai Puasa Ramadan Pada Rabu Ini

Tama
Umat Islam melaksanakan sholat tarawih di bulan Ramadan. Foto: dok Sindonews

JEMBER, iNewsDepok.id - Sebagian warga di Kabupaten Jember dan Bondowoso, Jawa Timur yang merupakan jamaah Pondok Pesantren Mahfilud Duror di Desa Suger Kidul, Kabupaten Jember mulai menjalankan ibadah shalat tarawih pada Selasa malam (21/3/2023). Oleh karena itu, para jamaah mulai menjalankan puasa pada hari Rabu.

"Insya Allah mulai besok Rabu (22/3/2023) kami sudah berpuasa karena malam ini sudah menjalankan ibadah shalat tarawih," kata Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mahfilud Duror KH Ali Wafa di Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember, seperti dikutip Antara, Rabu (22/3/2023).

Pesantren yang berada di perbatasan Kabupaten Jember dengan Kabupaten Bondowoso itu beberapa kali melaksanakan puasa lebih awal sebelum pemerintah menetapkan awal Ramadan berdasarkan sidang isbat di Kementerian Agama.

"Penentuan awal puasa di Pesantren Mahfilud Duror berdasarkan kitab salaf Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais yang diterapkan sejak tahun 1826, sehingga tidak menggunakan metode hisab dan rukyat seperti yang dilaksanakan pemerintah dan Muhammadiyah," kata Ali Wafa.

Pihak pesantren menambahkan, penetapan awal puasa berdasarkan keyakinan yang menggunakan acuan sistem khumasi (dari Bahasa Arab artinya lima/khomsatun) yang berdasarkan pada kitab Nushatul Majaalis karangan Syeh Abdurrohman As Shufuri As Syafi'i yang sudah dijalankan ratusan tahun yang lalu.

"Sistem penghitungan khumasi yakni penentuan awal puasa tahun ini bisa dengan cara menghitung lima hari dari awal puasa tahun sebelumnya, sehingga tahun depan juga sudah bisa ditentukan kapan mulai menjalankan ibadah puasa bagi jamaah di Ponpes Mahfilud Duror," katanya.

Ali menjelaskan Kitab Nushatul Majaalis mengajarkan tentang metode yang sudah dipakai sejak pondok pesantren itu berdiri yakni tahun 1826, sehingga pelaksanaannya juga sudah dilakukan selama ratusan tahun dan diikuti oleh santri dan alumni pesantren tersebut dari berbagai daerah.

"Di ponpes kami sering berpuasa lebih awal dibandingkan ketetapan pemerintah melalui sidang isbat karena menggunakan acuan kitab salaf tersebut," ujarnya.

Ia berharap perbedaan penetapan awal puasa di Pesantren Mahfilud Dluror tersebut juga dihargai umat Muslim lainnya karena selama ini tidak pernah memicu konflik di kalangan umat Islam karena pihaknya menggunakan kitab yang berbeda dalam penentuan awal Ramadan.

Pihak Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis (23/3/2023) karena penetapan itu berdasarkan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Dzulhijah 1444 Hijriah, sedangkan pemerintah baru akan menggelar sidang isbat penetapan awal Ramadan pada Rabu sore nanti. (*)

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network