Marak Kasus 'Halo Dek' Dari Tentara Gadungan Kepada Gadis-gadis, Ini Saran Dari Mabes TNI

Tama
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Kisdiyanto. Foto: MNC Portal Indonesia

BOGOR, iNewsDepok.id - Hingga saat ini sapaan 'Halo Dek' masih ramai jadi bahan perbincangan di media sosial. Mereka ramai membahas oknum berseragam yang sering menyapa kaum hawa dengan sapaan kalimat: Halo Dek.

Bahasan tersebut pun banjir opini, bahkan hujatan dari warganet khususnya kaum hawa. Hujatan muncul lantaran mereka menganggap seragam yang dipakai hanya sebagai sarana mencari pasangan. Bahkan, tidak sedikit yang menganggap 'Halo Dek' sebagai bahan menggoda Kaum Hawa.

Lebih parahnya, banyak istilah 'Halo Dek' ini dilakukan oknum berseragam gadungan yang mengaku-ngaku sebagai anggota Polri atau TNI.

Seperti yang marak, kasus prajurit TNI gadungan sering terjadi di berbagai daerah. Tentara palsu itu biasanya menipu para perempuan dan berpura-pura berprofesi sebagai TNI.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Kisdiyanto memberikan tips kepada kaum hawa agar tidak tertipu tentara gadungan.

Ketika didekati seseorang yang mengaku TNI, perempuan bisa bertanya di satuan mana lelaki tersebut berdinas. Lalu, pria tersebut bisa diminta mengajak sang perempuan ke markas satuannya.

"Terkait dengan TNI gadungan yang sekarang cukup marak ini ya, mohon apabila ada tindakan mencurigakan misalnya meminta uang, kemudian mengaku-ngaku misalnya seorang gadis didekati sama anggota TNI, harusnya tanya dulu, 'Mas dinasnya di kesatuan mana?'," kata Kapuspen TNI Laksda Kisdiyanto di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023).

"Dia bisa ngomong di kesatuan A, B, C, D, 'ajak dong saya ke kesatuannya'. Kalau kalian didekati oleh TNI terus tidak ke kesatuannya, harus curiga dong. Kenapa dia nggak mau lihatin kantornya," tegasnya.

Kisdiyanto menegaskan, jika pria tersebut benar prajurit TNI maka bisa terlihat siapa teman-temannya dan teman angkatannya.

"Artinya kalau memang berkenalan lewat medsos atau media lain, kalau bisa 'Mas ajak dong ke kesatuannya', jadi bisa tahu teman-temannya. Jangan tahu dia sendiri pakai pangkat letkol lah, jenderal lah ya itu," ujarnya.

Warga juga bisa mencurigai TNI gadungan dengan melihat pemakaian atribut yang asal-asalan. Pasalnya pemakaian atribut TNI ada aturannya.

"Kalau dilihat seorang tentara pakai atribut yang ngawur, baik atribut tentara darat kok campur dengan laut, dengan satuan udara misalnya, itu berarti gadungan sudah tahu. Seragamnya sudah ketahuan ngawur itu," ujar Kisdiyanto.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network