DEPOK, iNews.id - Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Teguh Dartanto mengatakan dampak kegiatan ekonomi dari kegiatan investasi di Indonesia dapat menghasilkan tambahan nilai investasi sekitar Rp400 triliun lebih, terdiri dari dampak langsung sebesar Rp279,83 triliun, dan dampak tidak langsung Rp157,02 triliun.
Perhitungan itu diperoleh berdasarkan kajian terhadap dampak realisasi atau investasi kuartal I-2021 sampai dengan kuartal III-2021 terhadap perekonomian nasional.
"Kalau kita lihat, dari realisasi investasi Rp 659,47 triliun di kuartal III-2021, ada tambahan langsung dari aktivitas ekonomi yang ter-generate Rp 279,83 triliun, sedangkan dampak yang tidak langsung seperti warung makan dan kegiatan yang lain ada Rp 157,02 triliun, sehingga totalnya dalam perekonomian itu ada Rp 1.096,31 triliun karena ada tambahan Rp 400-an triliun dari aktivitas perekonomian," kata Teguh dalam Dampak Realisasi Investasi Terhadap Perekonomian, secara virtual di Jakarta, Senin (27/12).
Sedangkan dampak investasi terhadap penciptaan lapangan kerja diperkirakan mencapai 1,7 juta tenaga kerja.
Dikatakan Teguh, selama ini analisa dampak investasi terhadap ekonomi sangat underestimate karena belum mencakup keseluruhan dampak, yaitu dampak initial, dampak langsung dan dampak tidak langsung.
Dampak langsung contohnya investasi pada pabrik ban. Dampak langsung dari kegiatan tersebut merupakan bahan baku dan tenaga kerja sektor industri yang terserap.
Sedangkan dampak tidak langsung merupakan sistem pendukung dari kegiatan produksi di awal, seperti transportasi. Di mana semua orang yang kerja di industri, itu butuh makan dan transportasi.
"Itu kita hitung juga. Ada suppporting system-nya. Misal kalau ada industri, ada kos-kosan dan warteg," terangnya.
Ia menambahkan, dampak realisasi investasi sangat tergantung pada wilayah investasi.
"Untuk investasi di Jawa, ini hanya berdampak besar di Jawa. Sedangkan bila investasi tersebut berada di luar Jawa, dampaknya bisa lebih luas, tidak hanya di luar Jawa tapi juga di Jawa," ungkapnya.
Sampai dengan triwulan III 2021, kinerja realisasi investasi Indonesia tercatat mencapai Rp 659,47 triliun atau 73,3% dari target Rp 900 triliun.
Dari jumlah tersebut, realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 318,7 triliun dan di luar Pulau Jawa sebesar Rp 340,7 triliun.
"Kalau investasi ditaruh di Jawa, yang dapat manfaat ekonomi itu Jawa saja karena rantai pasoknya sudah terjadi. Tetapi kalau investasi ditaruh di luar Jawa, nantinya yang di Jawa pun kebagian. Jadi dampaknya lebih besar karena Jawa juga bisa mendukung barang-barang dari Jawa ke sana. Tetapi kalau ditaruh ke Jawa, semuanya sudah ada di Jawa," jelas Teguh.
Editor : Ikawati
Artikel Terkait