Obat Penahan Penyakit Motor Neuron yang Diderita Stephen Hawking Telah Ditemukan Ilmuwan Inggris

Wahyu S
Stephen Hawking. Foto: antinomi.org

DEPOK, iNewsDepok.id - Fisikawan terkemuka Stephen Hawking diketahui menderita penyakit saraf motorik atau motor neuron disease (MND). Stephen Hawking pertama kali teridentifikasi mengalami MND di usia 21 tahun.

Saat ini, ilmuwan ilmuwan dari Immune Regulation and Immunotherapy di King's College Inggris telah menemukan obat penahan penyakit tersebut.

Penemuan obat tersebut diyakini akan memberikan dorongan besar harapan hidup lebih lama bagi penderita penyakit motor neuron atau MND.

Obat itu disebutkan merupakan hasil penelitian selama 21 bulan di Inggris dan Prancis. Obat baru dibuat dari protein Interleukin-2 (IL-2), yang ditemukan dalam sistem kekebalan tubuh.

Berdasarkan penelitian, suntikan protein yang digunakan untuk mengobati kanker ginjal dapat memperlambat penyebaran MND dan meningkatkan peluang bertahan hidup hingga 70 persen.

“Hasil luar biasa ini merupakan terobosan nyata,” kata Timothy Tree, Profesor di Immune Regulation and Immunotherapy di King's College dikutip Daily Mail, pada Senin (9/1/2023).

Temuan ini, kata Tree, akan bisa membuat perubahan besar pilihan penanganan pada penanganan pasien yang menderita penyakit yang merusak ini.  

Studi tersebut menemukan bahwa dosis rendah IL-2 meningkatkan jumlah sel kekebalan tertentu dalam darah yang mampu melawan infeksi inflamasi.

Dalam penelitian itu pemberian suntikan protein menghasilkan 70 persen penurunan risiko kematian dibandingkan dengan pasien yang diberi plasebo.

Di samping itu, juga terlihat malnutrisi dan dehidrasi membuat banyak penderita MND lebih sulit untuk tetap sehat. Alhasil kematian umumnya terjadi setelah gagal napas.

Sementara ahli saraf Profesor Nigel Leigh dari Brighton Medical School, yang memimpin percobaan dengan Gilbert Bensimon di Prancis, menjelaskan data awal yang ditunjukkan dari penelitian itu memperlihatkan hasil yang sangat baik. Karena itulah, mereka terus berupaya mendorong hasil penelitian itu.

Sementara Profesor Ammar Al-Chalabi, yang memimpin tim King's College London dalam uji coba tersebut, mengungkapkan temuan itu merupakan kemajuan besar di bidang medis.

"Sekarang pertanyaannya adalah bisakah kita memperpanjang kelangsungan hidup dan mungkin memperlambat penyakit untuk jangka waktu yang lama?" ucapnya.

Melansir Daily Mail, meski penyebab MND tidak sepenuhnya dipahami, tapi diketahui bahwa mekanisme inflamasi mempengaruhi kerusakan neuron motorik di otak dan sumsum tulang belakang. Hal itu yang membuat banyak penderita MND mengalami kelumpuhan yang sulit dibayangkan.

Sebagai informasi, beberapa jenis dari penyakit motor neuron tersebut di antaranya Amyotrophic lateral sclerosis (ALS), progressive bulbar palsy (PBP), progresif otot atrofi (PMA), dan primer lateral sclerosis (PLS).

Stephen Hawking diduga menderita jenis ALS, atau yang kerap juga disebut Lou Gehrig's Disease yang membuatnya lumpuh. Akibatnya, Stephen Hawking bertumpu pada pemakaian teknologi untuk membantunya beraktivitas.

Hingga meninggal dunia di usia 76 tahun pada 14 Maret 2018, Stephen Hawking berada dalam keadaan lumpuh.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network