JAKARTA, iNewsDepok.id - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh bahwa ratusan prajurit Amerika Serikat dikerahkan ke Ukraina, Rabu (30/12/2022). Ia lalu mengklaim bahwa tentara AS, penasihat militer, dan perwira intelijen telah lama terlibat langsung dalam konflik tersebut.
“Puluhan, bahkan mungkin ratusan tentara Amerika berada di Ukraina, mereka ada di sana bahkan sebelum kudeta,” ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today. Lavrov mengacu pada penggulingan Presiden Ukraina Viktor Yanukovich tahun 2014 oleh formasi nasionalis dan aktivis pro-Barat.
"Petugas CIA menempati setidaknya satu lantai di Dinas Keamanan Ukraina.”
Lavrov juga mengklaim bahwa atase militer AS yang berbasis di Kiev telah memberikan saran signifikan kepada otoritas Ukraina. Tim spesialis AS yang terpisah telah melakukan perjalanan ke Ukraina untuk memantau aliran senjata Barat.
Tim ini diduga dibentuk setelah anggota parlemen Amerika menuntut mekanisme yang lebih kuat untuk melacak miliaran bantuan mematikan.
Menanggapi aliran pasokan senjata yang semakin banyak ke Ukraina, Lavrov mengatakan pasukan Rusia sekarang merumuskan rencana untuk mengganggu pengiriman senjata.
Jalur kereta api, jembatan dan terowongan dinilai sebagai target yang dapat digunakan untuk mempersulit atau bahkan menghentikan pengiriman.
Sejauh tahun ini, Washington telah mengesahkan lebih dari $20 miliar bantuan militer langsung ke Ukraina. Washington telah menyatakan akan memasok Kiev dengan bantuan senjata selama diperlukan.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait