DEPOK, iNewsDepok.id - Mie Soba bukan menu asing bagi penikmat kuliner Jepang. Uniknya, Mie Soba umumnya disajikan dengan kuah tsuyu-nya yang dingin.
Tentunya penyajian Mie Soba ini berbeda dengan penyajian mie-mie lainnya ala Indonesia yang umumnya seperti Mie Aceh, Mie Ayam, dan lain-lain yang disajikan saat masih hangat.
Menu Mie Soba ini cocok dinikmati saat liburan Nataru bersama keluarga. Menu berbahan dasar dari tepung gandum ini sangat populer dan banyak ditemui di berbagai restoran yang ada di Jepang, terutama di kota-kota besar seperti Tokyo, Kyoto, dan lain-lain.
Lantas mengapa Mie Soba disajikan dingin? Menruut Soba Master Kashikura, di Jepang hasil panen tepung soba atau tepung gandum baru bisa diambil saat musim gugur, pada bulan September hingga November.
Apabila tepung gandum yang dihasilkan bagus, maka aroma dan enaknya rasa Mie Soba yang baru akan lebih cocok dan terasa jika dinikmati dingin.
Meski demikian, style masyarakat jepang ketika menikmati soba ini bermacam-macam, ada pula yang menyukai soba hangat dengan campuran kuah sup atau bisa dinikmati dengan telur.
Umumnya orang-orang Jepang makan Soba yang disajikan dengan tempura, daun bawang, dan rumput laut, atau topping tambahan seperti kerang oyster.
Adapun alasan orang Jepang tetap konsumsi Soba hingga saat ini adalah:
Pertama, kandungan gizi yang tinggi terkandung di dalam Mie Soba, jika dibandingkan dengan jenis mie pada umumnya yang menggunakan tepung terigu.
Kedua, ketahanan tepung gandum terhadap perubahan iklim yang ekstrim sekalipun seperti musim dingin. Pada abad ke-8 orang-orang di Jepang mulai menanam gandum atau Soba.
Kemudian pada zaman Edo kurang lebih 200-300 tahun yang lalu orang Jepang sudah mengetahui bahwa Soba sangat kuat terhadap perubahan iklim. Kemudian mempertahankan kedua karakter tersebut sebagai alasan untuk mengonsumsi Mie Soba hingga saat ini.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait
