JAKARTA, iNewsDepok.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memberikan peringatan dini mengenai pergerakan tanah yang terjadi di Kramat Jati. Selain Kramat Jati terdapat 10 wilayah yang berpotensi bencana tanah bergerak atau longsor yaitu daerah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Camat Kramat Jati, Rudy Syahrul mengungkapkan pergerakan tanah terjadi di tiga lokasi di Kelurahan Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Tapi tidak memakan korban jiwa dan harta benda karena tidak ada bangunan yang terdampak, hanya lokasi lahan kosong yang terdampak," ujar Rudy saat dikonfirmasi, Kamis (8/12/2022).
Rudy menjelaskan pergerakan tanah terjadi karena lahan berada di pinggir sungai dan tidak memiliki sheet pile. Sheet pile sendiri merupakan material konstruksi yang berbentuk lembaran yang ditanamkan di tanah secara vertikal untuk menahan tanah agar tidak terjadi longsor.
"Kalau di kelurahan Cililitan dan Cawang, tidak ada laporan terjadinya longsor. Karena Cawang dan Cililitan sudah banyak yang di sheet pile. Balekambang belum seluruhnya di sheet pile," sambung Rudy.
Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana tanah bergerak atau longsor. Salah satu penyebabnya ialah curah hujan yang tinggi dan lokasi wilayah yang rentan terjadi pergerakan tanah.
”Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan dari BMKG,” jelas BPBD dalam laman resmi Instagram @bpbddkijakarta pada, Kamis (1/12/2022).
Adapun wilayah yang berpotensi mengalami tanah bergerak di Jakarta Selatan di antaranya Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.
Sedangkan wilayah Jakarta Timur meliputi Kecamatan Kramat Jati, dan Pasar Rebo.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait
