BALI, iNewsDepok.id - Setelah sukses menggelar Liga Esports Nasional Pelajar, Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) berencana melaksanakan Liga Esports Nasional Mahasiswa tahun depan.
Hal itu diungkapkan kepala program akademi esport di bawah naungan PB ESI, Garudaku, Robertus Aditya Pratomo Putro, yang merencanakan konsep liga nasional mahasiswa segera dirancang awal Januari tahun depan.
"Liga Mahasiswa kita memang sedang konsep awal lagi, desainnya kurang lebih hampir mirip dengan yang Liga Esports Nasional kemarin yang tingkat pelajar. Kita sih mengundang semua kampus untuk terlibat, dan memang tujuannya kita mencari bibit yang di level universitas," ujar Robertus, seperti dikutip Antara di Bali, Senin (5/12/2022).
Robertus mengungkapkan bahwa, saat ini dirinya tengah mengupayakan kerjasama dengan berbagai kampus di Indonesia untuk memberikan beasiswa S2 kepada pemenang Liga Esports Nasional Mahasiswa.
Sebagai informasi, sebelumnya pemenang Liga Esports Nasional Pelajar mendapatkan hadiah berupa beasiswa melanjutkan pendidikan ke perguruan-perguruan tinggi yang menjadi mitra dari akademi esport resmi PB ESI, Garudaku.
"Sedang saya upayakan, saya sedang mencari partnership dengan kampus-kampus untuk memberikan beasiswa tapi di level S2. Cuman ini kan memang pihak kampus-kampus sendiri masih khawatir apa sanggup atlet esport ngambil S2, ini yang harus kita jawab, sama pembuktian dari teman-teman atlet," imbuhnya.
Robertus menambahkan akan memulai perencanaan untuk gelaran Liga Esports Nasional Mahasiswa, yang sedianya akan diadakan pada Januari hingga Februari 2023.
"Pelaksanaannya kemungkinan kita akan menunggu setelah mereka jeda antara UTS ke UAS, atau bahkan kemungkinan setelah UAS. Jadi, kemungkinan antara April-Mei atau awal Juni," kata Robertus.
Terkait dengan evaluasi Liga Esports Nasional Pelajar, Robertus masih melihat bahwa masih banyak potensi yang belum muncul ke permukaan.
Hal itu terbukti dengan pemenang dari Liga Esports Nasional Pelajar yang berasal dari SMK Wira Harapan Bali, sekolah yang belum mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Akademi Garudaku.
"Karena pendataan yang cukup sulit. Dan, perizinan dari sekolah-sekolahnya juga memang membutuhkan waktu juga, namun kami selalu berupaya supaya tidak ada pihak yang dirugikan, dan tidak ada pihak-pihak yang merasa dilangkahi," ujar Robertus.
"Jadi, kita tetap melalui prosedur yang benar, dan meminta izin terhadap sekolah dan orang tuanya," tegasnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
